Rabu, 25 Maret 2015

Ditemukan Segel Kerajaan Daud Dan Sulaiman



 2014
Tim arkeolog Mississippi State University telah menemukan enam segel kerajaan Daud yang terbuat dari tanah liat di situs kecil wilayah Israel. Menurut arkeolog, penemuan segel dokumen ini membuktikan keberadaan raja Daud dan Sulaiman. Beberapa sarjanawan modern melupakan raja Daud dan Sulaiman sebagai tokoh mitologis dan tidak mempercayai keberadaan kerajaan mereka berada di wilayah tersebut, seperti yang tertulis dalam kitab suci. Penemuan ini memberi bukti bahwa beberapa jenis kegiatan pemerintahan pernah terlaksana pada periode tersebut.
Profesor Jimmy Hardin dari MSU mengatakan, segel kerajaan Daud terbuat dari tanah liat digunakan untuk menutup hubungan resmi seperti penggunaan segel lilin yang digunakan pada dokumen resmi di periode selanjutnya. Arkeolog telah menggali situs di Khirbet Summeily sepanjang musim panas, situs ini ditemukan pada tahun 2011 disebelah timur Gaza, Israel selatan. Hasil temuan diterbitkan dalam Near Eastern Archaeology edisi Desember 2014.

Segel Kerajaan Daud Dan Sulaiman 

Arkeolog memberi bukti bahwa situs ini terintegrasi pada entitas politik yang ditandai adanya aktivitas elit, dimana negara itu sudah terbentuk sejak abad ke-10 SM. Segel ini digunakan yang berhubungan dengan Zaman Besi sekitar abad ke-10 SM, mendukung kebenaran sejarah raja Daud dan Sulaiman sebagaimana tercatat dalam teks-teks kitab Ibrani. Situs ini memperlihatkan dinamika sejarah perbatasan antara Filistin dan Yudea pada abad ke-10 SM. Arkeolog mengidentifikasi perbedaan catatan arkeologi antara Filistin dan Yehuda, mengapa pada saat itu terbentuk perbatasan didaerah ini. Kami sedang berusaha untuk mempelajari apa adalah proses dimana entitas politik diciptakan. 
Penemuan ini berkontribusi signifikan terhadap perdebatan dalam komunitas arkeologi tentang pemerintahan atau negara yang terbentuk pada periode awal zaman Besi. Artefak berimplikasi luas, dimana para sarjanawan banyak yang berpendapat bahwa organisasi politik terjadi lebih lambat daripada yang tertulis dalam teks Alkitab.
Segel Kerajaan Daud Dan Sulaiman
Menurut Hardin, beberapa ulama teks dan arkeolog telah melupakan keandalan catatan sejarah teks Alkitab yang berkaitan dengan raja Daud dan Sulaiman. Seperti yang tercatat dalam kitab para raja dan Samuel Kedua, sarjanawan sering berpendapat bahwa mereka hidup di Zaman Besi abad ke-10 SM. Fakta ini membuktikan bahwa segel kerajaan Daud yang digunakan untuk dokumen berasal dari situs yang terletak di batas terluar, terintegrasi pada tingkat melampaui kecenderungan teks. Kegiatan politik atau administratif berada pada tingkat yang melampaui pemerintahan pedesaan.
Dalam jurnal tersebut menjelaskan situs penggalian sebagai daerah perbatasan antara pusat pemerintahan Yehuda dan Filistin. Awalnya diasumsikan sebagai pertanian kecil Zaman Besi, tetapi temuan arkeologis lainnya menunjukkan keberadaan tingkat organisasi politik yang sebelumnya dianggap tidak ada pada saat itu. Arkeolog mempercayai budaya material yang telah ditemukan di Summeily menunjukkan tingkat aktivitas politik dan ekonomi yang belum pernah diduga berkembang diakhir Zaman Besi I dan awal Zaman Besi IIA, terutama terintegrasi dengan situs Hesi.
Segel kerajaan Daud mencerminkan kompleksitas politik lebih besar dan integrasi dengan seluruh lanskap ketika memasuki transisi Zaman Besi I dan Zaman Besi IIA. Sarjanawan sering mengabaikan kecenderungan kompleksitas politik, misalnya pembentukan negara yang terjadi sebelum kedatangan bangsa Asyur diwilayah tersebut. Segel tanah liat masih lengkap, keduanya memiliki kesan segel parsial dan yang lainnya tidak. Dua segel terlihat hitam disebabkan oleh api, dan salah satu segel berlubang.
Model segel kerajaan Daud merupakan jenis gerabah kuno yang ditemukan di situs yang sama. Begitupula temuan jenis Scarab Mesir (kotoran kumbang besar yang dianggap sebagai suci di Mesir kuno), gaya jimat Mesir, dan keseluruhan stratigrafi atau lapisan situs membuktikan bahwa wilayah ini berdiri pada abad ke-10 SM. Selama penelitian beberapa tahun terakhir, arkeolog telah menyadari bahwa manusia jarang membudidayakan pertanian didaerah ini. Wilayah ini dipenuhi padang rumput, dimana pengembala cenderung membawa domba dan kambing dibawah perlindungan pemerintah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar