- Latar Belakang
Hal ini merupakan peluang bisnis yang menarik, disamping bahan bakunya murah serta mudah untuk didapatkan. Biaya produksi yang harus dikeluarkan juga tidak begitu besar. Potensi produksi sabut kelapa yang sedemikian besar belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan baru bagi masyarakat. Usaha ini memiliki prospek yang cerah untuk jangka panjang.. Dengan semua kelebihannya tidak heran bila banyak pelaku usaha baru yang berminat untuk memulai usaha ini. Berdasarkan latar belakang tersebut kami merasa tertarik untuk melakukan observasi dan wawancara mengenai usaha pembuatan keset dari sabut kelapa di Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong.
- Tujuan
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Enterpreunership.
- Untuk mengetahui pemanfaatan sabut kelapa, khususnya untuk membuat kerajinan keset.
- Hasil Observasi
Pembuatan keset dari sabut kelapa dikerjakan dengan tenaga manusia, kecuali pemisahan sabut kelapa dengan serbuknya dilakukan dengan menggunakan mesin. Pada mulanya untuk membeli sabut kelapa yang halus Ibu Surati dan warga lainnya harus membeli ke Desa Tumbak Keris, Kecamatan Petanahan yang jaraknya kurang lebih 5 kilo meter dari Desa Pandanlor. Pada tahun 2005 Bapak Dalijo, suami dari Ibu Surati bisa membeli mesin penggiling kulit kelapa, sehingga memudahkan pengrajin untuk mendapatkan sabut kelapanya.
Dengan adanya pabrik ini, memberi peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Pandanlor yang masih menganggur. Pabrik ini mempunyai karyawan sebanyak sepuluh orang, terdiri dari enam laki – laki dan empat perempuan. Mereka setiap harinya diberi upah sebesar @ Rp. 30.000 Rupiah per hari.
Kelapa yang telah dikupas, kulitnya dikumpulkan kemudian dibawa ke pabrik peggilingan untuk dipisahkan antara sabutnya dengan serbuknya. Pabrik penggilingan ini mampu menggiling kulit kelapa kurang lebih 3500 biji per hari. Limbah dari penggilingan kulit kelapa ini berupa serbuk. Serbuk ini sangat berguna, dimanfaatkan untuk bahan campuran pupuk kandang dan budidaya jamur. Penjualannya dalam bentuk per karung. Satu karung serbuk kelapa dibandrol seharga Rp. 2000 rupiah. Serbuk – serbuk ini didistribusikan ke Jogja dan Purwokerto menggunakan truk. Pembeli datang sendiri ke pabrik penggilingannya.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
- Alat yang dibutuhkan :
- Rimbagan ( tempat untuk menganyam )
- Palu
- Pisau
- Gunting
- Gobet ( alat pemangkas keset )
- Bahan yang dibutuhkan :
- Sabut kelapa
- Tali ( tambang ) dari sabut kelapa
- Minyak kelapa
Cara membuat keset
- Siapkan alat dan bahannya.
- Bentuklah sabut kelapa seperti bantal.
- Pasangkan tali atau tambang pada rimbagan sebagai alur untuk menganyam.
- Oleskan minyak secukupnya pada tali tersebut agar ketika dianyam tidak tersendat.
- Anyamlah tali sebagai awalan skaligus menjai pondasinya.
- Anyam sabut kelapa seperti menenun , masukan dari atas ditata sejajar sampai semuanya terisi penuh.
- Setiap satu baris rapatkan dengan dipukul – pukul dari atas dengan palu agar keset menjadi padat dan kuat.
- Setelah selesai menganyam kemudian, permukaan keset dipangkas agar rata.
- Kunci tali atau tambang agar anyamannya tidak lepas.
- Hasil akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar