Kamis, 13 November 2014

Cara Membuat Keset dari Sabut Kelapa

“Menyulap Limbah Kulit Kelapa menjadi Keset”

  1. Latar Belakang
Kebumen merupakan salah satu kota yang memiliki banyak pohon kelapa terutama di daerah pantai, seperti di daerah Puring, Petanahan, dan Buluspesantren. Sejak kecil kita telah dikenalkan melalui kegiatan kepramukaan bahwa pohon kelapa dapat dimanfaatkan dari akar sampai daunnya. Terbukti dari buahnya sebagai bahan baku untuk membuat santan dan minyak, batangnya dimanfaatkan untuk kayu bangunan, sedangkan daunnya untuk membuat kerajinan sapu lidi. Begitu juga dengan sabut kelapanya dapat dimanfaatkan untuk membuat keset, sapu lantai, dan lain – lain. Sabut kelapa merupakan hasil samping, dan merupakan bagian yang terbesar dari buah kelapa, yaitu sekitar 35 % dari bobot buah kelapa. Selama ini sabut kelapa hanya dijadikan sebagai limbah, padahal sebenarnya sabut kelapa dapat diolah menjadi berbagai macam barang industri dan kerajinan yang mempunyai nilai jual tinggi.
Hal ini merupakan peluang bisnis yang menarik, disamping bahan bakunya murah serta mudah untuk didapatkan. Biaya produksi yang harus dikeluarkan juga tidak begitu besar. Potensi produksi sabut kelapa yang sedemikian besar belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan baru bagi masyarakat. Usaha ini memiliki prospek yang cerah untuk jangka panjang.. Dengan semua kelebihannya tidak heran bila banyak pelaku usaha baru yang berminat untuk memulai usaha ini. Berdasarkan latar belakang tersebut kami merasa tertarik untuk melakukan observasi dan wawancara mengenai usaha pembuatan keset dari sabut kelapa di Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong.
  1. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan kami melakukan observasi adalah, sebagai berikut :
  1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Enterpreunership.
  2. Untuk mengetahui pemanfaatan sabut kelapa, khususnya untuk membuat kerajinan keset.
  3. Hasil Observasi
Pada hari Kamis, 13 Maret 2014 sekitar pukul 13.30 WIB, kami melakukan observasi mengenai wirausaha pembuatan keset dari sabut kelapa di Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong. Kami mendatangi rumah Ibu Surati salah satu pengrajin keset dari sabut kelapa. Ibu Surati sudah menekuni kerajinan ini sejak tahun 2000 sampai sekarang. Awalnya, Ibu Surati memperoleh ilmunya setelah belajar dari saudaranya yang tinggal di Desa Rantewringin, Kecamatan Buluspesantren yang sudah lebih dulu menguasai ilmu pembuatan keset tersebut. Kemudian Ibu Surati mencoba membuat sendiri dirumah. Ternyata setelah berjalan, usaha tersebut membawa hasil yang lumayan bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari. Banyak tetangga yang berbondong – bondong datang kerumah Ibu Surati untuk belajar. Mereka belajar selama dua sampai tiga hari. Setelah benar – benar menguasai, mereka mulai mencoba membuat di rumah masing – masing.
Pembuatan keset dari sabut kelapa dikerjakan dengan tenaga manusia, kecuali pemisahan sabut kelapa dengan serbuknya dilakukan dengan menggunakan mesin. Pada mulanya untuk membeli sabut kelapa yang halus Ibu Surati dan warga lainnya harus membeli ke Desa Tumbak Keris, Kecamatan Petanahan yang jaraknya kurang lebih 5 kilo meter dari Desa Pandanlor. Pada tahun 2005 Bapak Dalijo, suami dari Ibu Surati bisa membeli mesin penggiling kulit kelapa, sehingga memudahkan pengrajin untuk mendapatkan sabut kelapanya.
Dengan adanya pabrik ini, memberi peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Pandanlor yang masih menganggur. Pabrik ini mempunyai karyawan sebanyak sepuluh orang, terdiri dari enam laki – laki dan empat perempuan. Mereka setiap harinya diberi upah sebesar @ Rp. 30.000 Rupiah per hari.
Kelapa yang telah dikupas, kulitnya dikumpulkan kemudian dibawa ke pabrik peggilingan untuk dipisahkan antara sabutnya dengan serbuknya. Pabrik penggilingan ini mampu menggiling kulit kelapa kurang lebih 3500 biji per hari. Limbah dari penggilingan kulit kelapa ini berupa serbuk. Serbuk ini sangat berguna, dimanfaatkan untuk bahan campuran pupuk kandang dan budidaya jamur. Penjualannya dalam bentuk per karung. Satu karung serbuk kelapa dibandrol seharga Rp. 2000 rupiah. Serbuk – serbuk ini didistribusikan ke Jogja dan Purwokerto menggunakan truk. Pembeli datang sendiri ke pabrik penggilingannya.

 Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
  1. Alat yang dibutuhkan :
  • Rimbagan ( tempat untuk menganyam )
  • Palu
  • Pisau
  • Gunting
  • Gobet ( alat pemangkas keset )
  1. Bahan yang dibutuhkan :
  • Sabut kelapa
  • Tali ( tambang ) dari sabut kelapa
  • Minyak kelapa
                                                                                                   
  Cara membuat keset
  1. Siapkan alat dan bahannya.
  2. Bentuklah sabut kelapa seperti bantal.
  3. Pasangkan tali atau tambang pada rimbagan sebagai alur untuk menganyam.
  4. Oleskan minyak secukupnya pada tali tersebut agar ketika dianyam tidak tersendat.
  5. Anyamlah tali sebagai awalan skaligus menjai pondasinya.
  6. Anyam sabut kelapa seperti menenun , masukan dari atas ditata sejajar sampai semuanya terisi penuh.
  7. Setiap satu baris rapatkan dengan dipukul – pukul dari atas dengan palu agar keset menjadi padat dan kuat.
  8. Setelah selesai menganyam kemudian, permukaan keset dipangkas agar rata.
           
  1. Kunci tali atau tambang agar anyamannya tidak lepas.
  2. Hasil akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar