disini saya akan menjelaskan tentang 7 benteng peninggalan kolonial.
1. Fort Veredeburg
Benteng ini terletak berseberangan dengan Gedung Agung,
Yogyakarta. Benteng berbentuk persegi dan dikelilingi parit ini dibangun
VOC pada tahun 1765. Tujuannya untuk mengawasi kegiatan di istana
Mataram sekaligus melindungi kepentingan VOC. Untuk tujuan itu, benteng
dilengkapi dengan ruangan pengintai dan kubu pertahanan di keempat
sudutnya, yang memudahkan tentara VOC mengetahui gerakan musuh.
2. Fort Rotterdam
Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa bernama
Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung. Bentang berbahan dasar tanah liat
ini berbentuk persegi, dengan corak arsitektur Portugis. Modelnya sama
dengan benteg di Eropa abad ke 16 dan 17. Setalah VOC berkuasa, benteng
itu dibangun kembali dengan nama Fort Rotterdam. Pada masa itulah,
benteng ini menjadi salah satu pusat perdagangan dan pemerintahan VOC di
Indonesia bagian Timur.
3. Fort Speelwijk
Bentang ini terletak di Desa Kasemen, Serang, Banten. Benteng
ini didirikan oleh VOC pada tahun 1685, pada tahun masa pemerintahan
Sultan Banten Abu Nasr Abdul Qohhar. Dalam benteng ini dahulu terdapat
ruang komandan, gereja, gudang senjata, kantor administrasi, toko-toko
VOC, dan kamar dagang. Ruang pengintai terletak di atas tembok sebelah
utara. Lingkungan benteng ditepi Sungai Cibanten dahulu merupakan tempat
penarikan bea/pajak masuk bagi kapal-kapal yang singgah di pelabuhan
Banten. Sebelah timur benteng terdapat komplek makam orang-orang Eropa.
4. Fort Marlborough
Benteng yang terletak di Bengkulu ini merupakan peninggalan
Inggris. Benteng iini dibangun EIC pada tahun 1713-1719, atas perintah
Gubernur Jenderal Joseph Callet. Benteng ini merupakan benteng terkuat
kedua di Asia, setalah Fort George di Madras, India.
5. Fort Vastenburg
Sebelumnya benteng ini bernama Grootmoedigheid, didirikan oleh
Gubernur Jenderal Baron van Imhoff pada tahun 1745 sebagai benteng
pertahanan tentara VOC di wilayah Jawa Tengah. Benteng ini didirikan di
pusat Surakarta, dekat dengan Keraton Kasunanan agar dapat lebih mudah
mengawasi gerak-gerik Keraton Kasunanan Surakarta. Di era Nederlands
Indie, benteng ini menjadi pelindung tempat kerja Gubernur Belanda
(Soerakarta Gouverneure Kantoor).
6. Fort de Kock
Benteng ini dibangun di ketinggian kota Bukittinggi pada tahun
1825, sewaktu terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Tuanku Imam
Bonjol dan Harimau Nan Salaapan terhadap Belanda. Di sekitar benteng
terdapat meriam-meriam dari abad ke-19. Benteng ini dimaksudkan untuk
mengatasi Perang Paderi .
7. Fort Victoria
Benteng yang terdapat di Maluku ini didirikan oleh Portugis pada
tahun 1575, lalu diambil alih Belanda pada tahun 1602. Kini banyak
bagian dari bangunan yang sudah rusak, tetapi tembok yang menghadap ke
teluk tetap terpelihara. Bangunan bagian dalam sudah diperbaiki untuk
tempat para tentara. Dari benteng inilah, dikerahkan tentara Belanda
untuk menumpas pemberontakan Saparua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar